Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Hal Yang Kadang Orang Tidak Sadar terkait Ngaca dan Selfie

Hampir setiap orang pernah ngaca. Dan juga hampir setiap orang yang punya HP/kamera pernah selfie, meski hanya untuk sendiri, tidak dipublikasikan. Akan tetapi, terkadang ada hal-hal yang orang kurang menyadari terkait ngaca dan selfie oleh "pelakunya". Sehingga di kemudian hari mungkin merasa ada yang janggal, kecewa, atau sedikit memalukan.

Baiklah, berikut ini ada 6 hal tentang ngaca dan selfie yang pelakunya kadang atau sering tidak menyadarinya. Apa sajakah itu? Mari kita simak ya.

1. Bayangan saat ngaca dan selfie umumnya sama

Ya saat orang ngaca, maka bayangan akan tampak mirip dengan sosok aslinya. Akan tetapi, bayangan itu adalah kanan jadi kiri, dan kiri jadi kanan. Begitupun dengan selfie, bayangan kanan jadi kiri, bayangan kiri jadi kanan, kecuali jika selfie menggunakan kamera belakang. Itulah mengapa saat orang mencukur rambut sendiri dengan modal ngaca, maka yang terjadi adalah pusing karena gunting yang diarahkan ke rambut bisa beda arah. 

2. Foto selfie umumnya beda sisi dengan pasfoto resmi

Bisa ditebak ya, memang foto selfie umumnya menggunakan kamera depan atau webcam, sehingga bayangan kiri menjadi kanan dan sebaliknya. Hal ini membuat foto selfie menjadi agak berbeda penampakannya dengan foto/pasfoto resmi, misal untuk KTP dan SIM. Ya, hal ini karena foto resmi diambil dengan menggunakan kamera belakang. Jadi jangan heran, jika di selfie tahi lalat ada di kanan, kok di KTP jadi di kiri, hehe.

3. Foto profil di sosmed banyak yang menggunakan "jepretan" kamera depan

Biasanya para pengguna sosmed mengunggah fotonya bukan dari foto resmi, seperti di KTP, tetapi adalah foto selfie. (Ya walaupun banyak yang tanpa foto wajah). Biasanya ini terjadi pada para remaja atau pemuda-pemudi. Alhasil, ketika ada pertemuan kopdar (kopi darat) dengan komunitas yang kenal via sosmed, maka menjadi cenderung "pangling" atau terasa beda penampakannya. Yang ketemu gebetan via FB kayaknya paham nih hehe.. Ya walau semua hal ini ga selalu ya.

4. Ucapan: "Lihatlah dirimu sesungguhnya, dan bercerminlah"

Ini terjadi ketika seseorang sedang dikritik atau disadarkan karena sombong dan lain sebagainya. Ya, bercermin memang penting, baik cermin asli atau pun cermin hati. Dengan bercermin kita akan tahu kekurangan atau kondisi asli diri kita. Apalagi jika cermin ini juga dari hasil introspeksi dan saran dari orang tua atau keluarga, maka akan lebih valid terkait kelebihan dan kekurangan kita. Tapi terkait kaca asli (bukan cermin hati), maka bercermin ya kembali lagi, kiri jadi kanan, dan kanan jadi kiri (tapi tetep mirip, dan bisa kelihatan jerawat dll nya ya), hehe.

5. Dunia nyata bukan di kaca dan bukan di HP

Bagi beberapa netizen, menjadi terkenal atau banyak like dan followers menjadi salah satu nilai lebih yang dirasakan di hati. Ya, memang dengan terkenal dan banyak followers bisa lebih mudah mengajak kebaikan orang banyak. Nah, repotnya kalau malah sebaliknya, jadi menebar hal-hal yang tidak baik atau tidak senonoh.

Terkait hal-hal tadi, disadari atau tidak, dunia kita sebenarnya adalah dunia nyata. Bukan pujian di HP karena selfie menarik, ataupun memuji diri sendiri karena mengaca terlihat ganteng atau cantik. Dunia asli kita adalah dunia nyata. Yang terpenting adalah kontribusi nyata kita untuk keluarga, masyarakat, agama, bangsa, dan negara. Dan ini semua di dunia nyata, yang akan menjadi bekal di akhirat nanti. Penilaian Tuhan dan kemudian manusia di dunia nyata jauh lebih penting ketimbang hanya di sosmed bermodal selfie menarik dan lain sebagainya.



Baiklah, demikian pembahasan kali ini, terkait ngaca dan selfie yang terkadang kurang atau belum disadari. Semoga ada manfaatnya. Jika tidak ada abaikan saja ya dan maafkan sang penulis ini hehe. Terima kasih dan salam sukses.

2 komentar untuk "5 Hal Yang Kadang Orang Tidak Sadar terkait Ngaca dan Selfie"

  1. Mantap bisa menjadi renungan diri,sebagai manusia tak pernah luput dari kesalahan.Saya ingat pribahasa dari seorang pengarang buku,jika ingin jadi penulis,janganlah menghina atau mencaci penulis lain tapi berikan kritikan bukan cacian.maka engkau akan menjadi seorang penulis yang hebat(buku karya Muhammad Yusuf)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap gan. Terima kasih ya atas masukan/komentarnya. :)

      Hapus